Peken Banyumasan telah bertransformasi dari sekadar perayaan kultural menjadi event tahunan multifungsi yang strategis dalam ekosistem inovasi dan bisnis lokal. Digagas oleh Bapak Gilang Ramadhan, S.Sn., M.Ds., Dosen DKV Telkom University Purwokerto, yang akrab disapa Bapak Gram, event ini secara cerdas mengintegrasikan pelestarian budaya dan sejarah Banyumas dengan penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Saat ini, Peken Banyumasan didukung penuh oleh mahasiswa program studi DKV dan Teknik Industri Telkom University Purwokerto. Keterlibatan mahasiswa ini tidak hanya sebagai penyelenggara, tetapi juga sebagai bagian dari konversi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2025. Sinergi antara kurikulum akademik dan event riil ini menegaskan peran kampus sebagai inkubator bagi talenta muda yang siap berkontribusi pada sektor ekonomi kreatif.

Peken Banyumasan memiliki misi ganda: di satu sisi memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Banyumas kepada khalayak luas, dan di sisi lain, memberdayakan UMKM dari wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Banyumas). Integrasi UMKM dalam event ini dilakukan melalui kurasi ketat; hanya UMKM pilihan yang relevan dan memiliki keunikan brand serta produk yang diizinkan untuk berpartisipasi.

Salah satu contoh kolaborasi yang menarik perhatian adalah UMKM ROBOKOP, sebuah coffee shop berkonsep underground di Purwokerto. Keunikan cafe ini terletak pada operasionalnya yang tidak pernah tutup (24/7), menawarkan beragam makanan dan minuman unik dengan harga yang sangat bersahabat bagi kantong mahasiswa. Produk unggulannya, seperti Nasi Goreng Gila, Ubi Cilembu Mozarella, dan Wedang Uwuh, merepresentasikan perpaduan inovasi kuliner modern dengan sentuhan bahan lokal.

Keterlibatan ROBOKOP dan UMKM unik lainnya di Peken Banyumasan menunjukkan komitmen untuk tidak hanya menampilkan produk mainstream. Event ini menjadi laboratorium terbuka bagi UMKM untuk menguji pasar, membangun brand awareness, dan berjejaring dengan ribuan pengunjung.

Dengan memposisikan UMKM sebagai komponen utama yang setara dengan konten budaya, Peken Banyumasan berhasil menciptakan model event yang berkelanjutan. Ini membuktikan bahwa pelestarian tradisi dan akselerasi ekonomi kreatif dapat berjalan beriringan, menjadikannya platform penting bagi UMKM Barlingmascakeb untuk unjuk gigi dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *