Purwokerto, kota yang dikenal dengan ketenangan kaki Gunung Slamet, kembali menjadi saksi inovasi experiential marketing melalui penyelenggaraan Forrest Market. Event tahunan ini merupakan manifestasi nyata dari strategi pemasaran niche market dan personalisasi, yang digagas oleh Bapak Gilang Ramadhan, S.Sn., M.Ds., Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Telkom University Purwokerto, yang akrab disapa Bapak Gram.

Forrest Market dirancang secara unik untuk melayani audiens yang membutuhkan ruang untuk refleksi diri (self-healing) sekaligus bersosialisasi secara hangat dengan komunitas baru. Dengan fokus niche yang sangat spesifik ini, event ini berhasil menarik segmen pasar yang mencari pengalaman otentik, jauh dari keramaian pasar konvensional.

Event ini diselenggarakan di Bhumi Bambu Baturraden, sebuah area kawasan hutan bambu yang luas dan indah, terhampar di bawah lereng kaki Gunung Slamet. Lingkungan yang teduh, dengan nyiur angin dan percikan air alami, menciptakan atmosfer yang ideal untuk ketenangan dan interaksi. Keputusan untuk menggunakan lokasi alami ini secara langsung mendukung strategi niche event tersebut.

Keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi inti dari acara ini. Salah satu UMKM yang mendapat sorotan adalah eucalyptusmom, yang menjajakan produk ecoprint batik Banyumas dan rajutan dompet hingga tas. Produk ini dikerjakan oleh Komunitas Eucalyptus Purwokerto, menunjukkan sinergi kuat antara kreativitas lokal dan pemberdayaan komunitas. Keterlibatan UMKM seperti ini memastikan bahwa Forrest Market tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga platform ekonomi yang strategis.

Forrest Market berhasil menarik perhatian pemangku kepentingan daerah. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Bapak Arif Nugroho, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini. “Bapak Gram ini sering sekali membuat kejutan di Banyumas. Salah satu proyek terbarunya ialah Forrest Market, sangat di luar nalar saya, sangat unik dan patut diadakan sesering mungkin kalau bisa!” ujar Arif sambil mengungkapkan kebanggaannya.

Dengan melibatkan kurang lebih tujuh kolaborator yang turut menyukseskan acara, Forrest Market membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor—dari akademisi, komunitas, hingga pemerintah adalah kunci untuk menciptakan event yang berdampak ekonomi, sosial, dan kultural. Forrest Market adalah contoh nyata bagaimana inovasi niche market dapat menjadi strategi pertumbuhan UMKM yang efektif di tengah tren konsumerisme yang semakin menuntut personalisasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *