Beberapa tahun terakhir telah memberikan pelajaran berharga tentang betapa rapuhnya rantai pasok global. Mulai dari pandemi yang menghentikan produksi, krisis kontainer yang melambungkan biaya pengiriman, hingga konflik geopolitik yang menutup jalur logistik, semua peristiwa ini menunjukkan satu realitas pahit: ketergantungan pada satu sumber pemasok (supplier) adalah resep jitu menuju bencana bisnis. Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor ritel dan manufaktur, pelajaran ini harus menjadi dasar untuk membangun strategi bisnis yang lebih tangguh.

Risiko utama dari ketergantungan pada pemasok tunggal (single-sourcing) adalah hilangnya kontrol. Ketika satu-satunya pemasok Anda menaikkan harga, Anda terpaksa menerima atau menghentikan produksi. Jika pemasok tersebut mengalami gagal produksi atau terjebak masalah logistik, bisnis Anda ikut berhenti total. Anda tidak memiliki daya tawar (bargaining power) dan seluruh kelangsungan usaha Anda berada di tangan pihak lain. Krisis rantai pasok global telah membuktikan bahwa bahkan pemasok terbesar dan paling andal sekalipun tidak kebal terhadap disrupsi.

Solusinya adalah diversifikasi pemasok atau multi-sourcing. Ini adalah praktik strategis dalam mencari dan menjalin kerja sama dengan beberapa pemasok berbeda untuk bahan baku atau produk yang sama. Tujuannya bukan untuk membuat pemasok saling bersaing secara tidak sehat, melainkan untuk membangun jaring pengaman. Idealnya, UMKM memiliki setidaknya satu pemasok utama yang memasok sebagian besar kebutuhan, dan satu atau dua pemasok sekunder yang siap diaktifkan kapan saja. Pemasok sekunder ini bisa berasal dari wilayah geografis yang berbeda untuk mengurangi risiko terkait masalah logistik atau bencana alam di satu lokasi.

Menerapkan diversifikasi pemasok juga mendorong inovasi dan peningkatan kualitas. Dengan berinteraksi dengan berbagai pemasok, Anda akan mendapatkan wawasan tentang material baru, teknik produksi yang berbeda, dan struktur harga yang bervariasi. Hal ini dapat memicu ide-ide baru untuk pengembangan produk Anda. Selain itu, memiliki beberapa opsi pemasok memberikan Anda posisi tawar yang lebih baik untuk menegosiasikan harga, kualitas, dan termin pembayaran yang lebih menguntungkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan margin keuntungan Anda.

Tentu, mengelola beberapa pemasok sekaligus membutuhkan usaha ekstra. Anda perlu melakukan vetting (pemeriksaan) yang lebih teliti, mengelola komunikasi yang lebih kompleks, dan memastikan konsistensi kualitas di antara semuanya. Namun, usaha ini adalah sebuah investasi dalam ketahanan bisnis (business resilience). Anggaplah ini sebagai asuransi untuk kelangsungan usaha Anda. Dengan tidak lagi bergantung pada satu sumber, UMKM ritel dan manufaktur dapat menghadapi ketidakpastian global dengan lebih percaya diri, memastikan rak-rak mereka tetap terisi dan mesin-mesin produksi mereka tetap berjalan, apapun badai yang sedang terjadi di luar sana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *